MediaJaya24.com,Medan. Berangkat menuju tanah suci menjadi Impian Saudi Maharaja (83) sejak lama. Jamaah satu-satunya dari Kabupaten Humbang Hasundutan tersebut sejak masih berprofesi sebagai petani. Hasil dari bertani tersebut sedikit demi sedikit ia sisihkan untuk menjadi tamu Allah di kemudian hari.
Namun seiring berjalannya waktu, harapan itu tak kunjung tiba. Hasil dari bertani belum mampu mendaftarkan diri menjadi jamaah haji karena kebutuhan hidup keluarga.
“Dulu saya Bertani sayur-sayuran. Hasilnya alhamdulillah cukup untuk kebutuhan hidup, namun belum mampu untuk menabung naik haji,” ucapnya saat menunggu giliran One Stop Service di Aula Jabal Nur Asrama Haji Medan, Senin (27/05).
Keinginannya sirna saat kebutuhan hidup terus mendesak. Bahkan satu orang tanah untuk bertani ia menjual seiring dengan bertambahnya anak dan cucu. Diakuinya, ia juga membayar pendidikan cucunya sampai selesai.
“Tak jadilah saya daftar, karena keluarga lebih diutamakan. Lama-lama saya jual tanah. Awalnya untuk angkutan naik haji, tetapi karena kebutuhan hidup apalagi untuk sekolah cucu. Saya biayai sampai selesai,” ucap Saudi yang berasal dari Kecamatan Tarabintang Kab. Humbahas.
Lalu cerita Saudi, ada kebesaran Allah yang akhirnya datang kepadanya. Saat cucunya sudah bekerja, ia menceritakan keinginannya untuk naik haji.
“Saya cerita sama cucu tentang niat saya dari dulu itu untuk naik haji. Kata cucu, daftarlah opung, nanti aku carikan uangnya. Alhamdulillah, akhirnya saya bisa juga hari ini datang kemari dan segera menunaikan ibadah suci,” haru Saudi.
Saudi Maharaja merupakan jamaah prioritas lansia. Ia bersyukur tidak sampai menunggu lama berangkat haji. Ia berterima kasih kepada pemerintah atas ketentuan prioritas lansia tersebut.
“Terima kasih atas aturan ini. Saya bersyukur karena mendapat panggilan lebih cepat. Walau aku sendirian pergi haji, insya Allah masih bisa berjalan meski sudah lemah. Tetapi hati dan niat saya kuat untuk menjadi tamu Allah dan menunaikan kewajibannya ini,” kata Saudi bersemangat.
Walau perjalanan jauh dari kampung menuju ke Asrama Haji menempuh jarak yang jauh. Ia bersyukur keluarganya menemaninya sampai ke Embarkasi Medan. Ia berterima kasih kepada petugas yang melayaninya dengan baik.
“Saya bersama keluarga diantar ke sini. Satu malam menginap di rumah keluarga di Medan. Sampai di sini banyak petugas yang membantu. Saya terima kasih, terima kasih,” menambahkan.
(Rl/Fajar)